Wednesday 25 February 2009

Jalan ini

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

Innama dunya fana. Jalan ini jauh dan panjang. Jalan ini menyakitkan dan penuh dengan penderitaan. Tetapi jalan ini ada manisnya. Jalan ini ada nikmatnya. Jalan ini adalah satu pilihan. Doakan kita semua thabat. Allahumma ya muqqalibal qulub, thabbits qulubana 'ala deenik.

"Katakanlah (Muhammad) 'inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin. Maha suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik.'"
[Yusuf 12:108]

Allahu ghayatuna!

"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mu'min, baik diri mahupun harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan yang demikian itulah kemenangan yang agung."
[at-Taubah 9:111]

La tahzan dan jangan berputus asa

Allah ma'ana

"Wahai orang-orang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat. Sungguh, Allah berserta orang-orang yang sabar"
[al-Baqarah 2:153]

"...Sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
[al-Baqarah 2:186]

Subhanallah. So clear and simple. Kita bersama-sama ye, menggapai mardhatillah dan mahabbatillah. Allahumma arinal haqqa haqqa war-zuqnat tiba'ah, wa arinal bathila bathila war-zuqnaj tinabah. Ameen ya Rahman, Ameen ya Rahim.

...dari teman seperjuangan yang baru setahun jagung...
wallahua'lam
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Tuesday 24 February 2009

Ibarat Padi

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim


subhanallah
wallahua'lam
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Monday 23 February 2009

Sampaikanlah

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim


az-zariyat

Da'wah (spreading of understanding of islam and the syahadah) is an obligation upon everyone who has the ability, from the scholars to the Muslim leaders to the daies (everyone of us), until the message of islam raches all corners of the world in the different languages people use. This is the type of conveyance which Allah as ordered.

Allah the most high, said to His prophet: [al-maidah 5:67] "O Messenger, proclaim (the message) which Allah has sent down to you from your Lord."

Thus, it was obligatory upon the messenger s.a.w to deliver the message just as it was obligatory upon all the messengers (r.a.) and also upon those who follows the messengers in conveying the message.

The prophet s.a.w has said: "convey from me even if its an ayat" [al-Bukhari]. And when the prophet s.a.w addressed the people, he (s.a.w) used to say: "Let the one who is present convey what he has heard to the one who is absent, for the one who is absent may understand it better than the one who is present" [al-Bukhari]

Hence, it s obligatory upon the whole of the ummah, from the rulers, to the scholars, to traders and others to convey this deen from Allah and His messengers (pbuh) and explain in to them in the various languages which are used by them.

Taken from Chapter 14: Who is da'wah obligatory upon?
[Words of Advice Regarding Da'wah: Shaykh Abdul Azeez ibn Abdullah ibn Baaz]

wallahua'lam
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Wednesday 18 February 2009

Kembali

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

ighfirly ya Allah
Wallahua'lam
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Tuesday 17 February 2009

Ku Berlari

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim


az-zuhd

Dalam kesibukan ini, Allah ta'ala senantiasa memberikan banyak tarbiyyah kepada kita. Sedang kita sibuk, kita menghargai nikmat masa; sedang kita menangis, kita menghargai nikmat taubat; sedang kita bersendirian, kita menghargai nikmat uzlah; sedang kita berfikir, kita menghargai nikmat akal; sedang kita berbicara, kita menghargai nikmat menyampaikan; sedang kita beribadah, kita menghargai nikmat ikhlas. Tetapi, qalb manusia adalah tidak tetap, ia berubah-ubah dan ia perlu dijaga.

Seperti yang dinyatakan oleh Ibn Rawahah r.a. (sambil memegang tangan) kepada Abu ad-Darda' yang mengambil ungkapan ini dari Muaz ibn Jabal:
...ijlis bina nu'min sa'ah...
...marilah kita beriman sejenak...
Sesungguhnya hati lebih cepat berbolak balik daripada isi periuk yang sedang mengelegak.

Di sini, langkah bermula

Doakan kita thabat dalam melaksanakan tugas sebagai 'abdi dan khalifah semampu kita - mari all out. Jalan ini berliku, penuh onak dan duri. Biarlah luka itu menjadi penawar bagi dosa lepas dan membaiki hati yang leka. Allahumma ya muqqalibal qulub, thabbits qulubana 'ala deenik. ameen.


wallahua'lam

segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Thursday 12 February 2009

Perjuangan

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

[al-imran 3:200]

Dalam kesibukan dunia yang memang tak akan habis, sy diberi nikmat dan peluang oleh Allah untuk membaiki diri serta selalu tazkiyyah hati dan tarbiyyah diri. Sebenarnya, saya terpaku melihat gambar para syuhada' di Gaza. Masha Allah. Disebabkan sy tidak diizinkan Allah untuk memberi pendapat dalam masa terdekat ini akibat kekangan masa (atas izin-Nya juga), maka sy bagi sumber gambar ini supaya kita dapat ambil istifadhah darinya - sila klik di sini. Kita ada 2 pilihan - mencapai matlamat syahadah atau mati syahid (pernah terbaca di dalam satu blog/wallpaper - Hidup Mulia atau Mati Syahid). Jom tanam niat perjuangan menyebarkan islam dan memastikan bahawa islam difahami dan dipraktikkan. Mari kembalikan ubudiyah hanya kepada Allah ta'ala. al islam ya'lu wa la yu'la 'alaih. Insya Allah.

Tiada kata terucap

"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mahupun harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Quran. Dan siapakah yng lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung"
[at-Taubah 9:111]
Masha Allah, la quwwata illa billah. Moga kita thabat. Allahumma ya muqqalibal qulub, thabbits qulubana 'ala deenik. Ameen ya Rahman, ameen ya Rahim.

wallahua'lam

segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Monday 9 February 2009

Moderation

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

Balancing your life

Bukhari records on the authority of Abu Hurayrah r.a. that the prophet (s.a.w) said, "Your actions alone will not save any of you." They asked, 'Messenger of Allah, not even you?' He replied, "Not even me, unless Allah were to envelop me in His mercy. Be firm; steadfast and balanced; and journey [to Allah] in the beginning of the day, the end of the day, and a portion of the latter part of the night. Moderation, moderation! Through this will you attain your goal
[Hadith riwayat Bukhari]
wallahua'lam
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam.

Sunday 8 February 2009

A Muslim

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

al-islam ya'lu wa la yu'la 'alaihi
islam itu tinggi dan tiada yang menandingi ketinggiannya

I am a muslim
wallahua'lam
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Peringatan Untukku

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim


Its our choice

"Dan katakanlah (Muhammad) , 'Tidak lah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertaqwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal yang sihat, agar kamu beruntung'"
[al-Maidah 5:100]
wallahua'lam
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Friday 6 February 2009

Jihad

Assalammualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

Membaiki hati, Menyucikan jiwa

Rasulullah s.a.w pernah bersbda: "Orang yang mujahid itu ialah orang yang berjihad melawan nafsunya dan menundukkannya supaya patuh kepada Allah s.w.t."
[Hadis Riwayat At-Tirmidzi]

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah berserta orang-orang yang berbuat baik"
[Ankabut:69]
Jom jihad fi sabilillah!
wallahua'lam
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Wednesday 4 February 2009

Read&Recite

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

Iqra' bismiRabb

Compare the number of articles/books/blogs you have read with the number of quranic verses that your tongue have recited and your heart have understood. Masha Allah, tabarakallah...

Rasulullah saw bersabda "Seseorang yg tiada mempunyai sebarang ayat (Al-Quran) pun dalam hatinya adalah umpama sebuah rumah yg kosong"
[Hadis Riwayat At Tarmizi]

Rasulullah bersabda "Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yg dirosakkan oleh air." Seorang sahabat telah bertanya "Apakah caranya untuk menjadikan hati itu bersinar kembali?" Jawab Rasulullah "Banyakkan mengingati maut dan membaca Al-Quran."
[Hadith Riwayat Baihaqi dari Ibnu Umar]

"(Al-Quran) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini"
[al-Jashyiyah 45:20]

"Dan al-Quran ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahawa Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pengajaran"
[Ibrahim 14:52]
Alhamdulillah, hanya pada Allah, al-Muqit wal Jalil segala puji kupersembahkan dan segala kecintaan kuserahkan, yang memberi kesempatan untuk memberi reminder pada diri sendiri. Fafirru ilAllah... Oh, jika ada sesiapa yang rasa a bit de-motivated utk membaca al-Quran atas sebab-sebab kelancaran membaca dll. saya suggest baca pengisian di sini. Insya Allah, Allah xpernah mensia-siakan setiap usaha hamba-Nya untuk mendekati-Nya...

wallahua'lam
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Monday 2 February 2009

az-Zuhd

Assalammualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillah ar Rahman ar Rahim

Innama dunya fana. Dalam kesibukan dunia, alhamdulillah, Allah izinkan untuk saya share beberapa reminder yg selalu saya ingati. insya Allah. Ini adalah satu artikel yang saya telah kopi dan pasta dari sebuah blog yang sebenarnya dipetik dari buku az-zuhd oleh Imam Ibn Qayyim al-Jawziyyah r.h. Moga ia memberi manfaat dan mendekatkan kita kepada Allah ta'ala. insya Allah.


Zuhud dan Ketenangan Hidup

innama dunya fana

Ketenangan hidup di dunia adalah dambaan setiap orang. Akan tetapi, betapa banyak manusia yang hidupnya penuh dengan kegelisahan, gundah gulana, kecemasan, ketakutan, adanya kebencian dengan orang lain, dan keadaan lainnya yang tidak diinginkannya. Di antara hal terbesar untuk mendapatkan ketenangan hidup adalah ketika kita hidup di tengah-tengah manusia dalam keadaan dicintai Allah dan juga dicintai manusia. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam telah menunjukkan kepada kita suatu amalan yang akan mendatangkan kecintaan Allah dan juga kecintaan manusia kepada kita.

Dari Abul `Abbas Sahl bin Sa'd As-Sa'idiy radhiyallahu `anhu berkata, "Datang seseorang kepada Nabi shallallahu `alaihi wa sallam lalu dia berkata, `Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku akan suatu amalan yang apabila aku mengerjakannya niscaya aku dicintai oleh Allah dan dicintai manusia?' Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, `Zuhudlah terhadap dunia niscaya Allah mencintaimu dan zuhudlah terhadap apa-apa yang dimiliki oleh manusia niscaya manusia mencintaimu'."
[HR. Ibnu Majah]

Definisi Zuhud, Hakikat dan Pembagiannya

fafirru ilAllah [kembalilah kepada Allah]

Zuhud secara bahasa artinya berlawanan dengan dari cinta dan semangat terhadap dunia. Berkata Ibn Qayyim, "Zuhud terhadap sesuatu di dalam bahasa Arab -yang merupakan bahasa Islam- mengandung arti berpaling darinya dengan meremehkan dan merendahkan keadaannya karena sudah merasa cukup dengan sesuatu yang lebih baik darinya."Beliau juga berkata, "Saya mendengar Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah berkata, `Zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat di akhirat, adapun wara' adalah meninggalkan apa-apa yang ditakuti akan bahayanya di akhirat'."Kemudian beliau mengomentarinya, "Ini adalah definisi yang paling baik terhadap makna zuhud dan wara' dan yang paling mencakupnya."Berkata Sufyan Ats-Tsauriy, "Zuhud terhadap dunia adalah pendek angan-angan, dan bukanlah yang dimaksud zuhud itu dengan memakan makanan yang keras dan memakai karung."

Berkata Az-Zuhriy, "Zuhud adalah hendaklah seseorang tidaklah lemah dan mengurangi syukurnya terhadap rezeki yang halal yang telah Allah berikan kepadanya dan janganlah dia mengurangi kesabarannya dalam meninggalkan yang haram."Berkata Al-Hasan dan lainnya, "Tidaklah zuhud terhadap dunia itu dengan mengharamkan yang halal dan tidak pula dengan menyia-nyiakan dan membuang harta, akan tetapi hendaklah engkau lebih tsiqah (mempercayai) terhadap apa-apa yang ada di sisi Allah daripada apa-apa yang ada di sisimu, dan hendaklah engkau -apabila ditimpa musibah- lebih mencintai pahala dari musibah tersebut daripada engkau tidak tertimpa musibah."Kesimpulannya bahwasanya hakikat zuhud yang ada di dalam hati adalah dengan mengeluarkan kecintaan dan semangat terhadap dunia dari hati seorang hamba, sehingga jadilah dunia itu hanya di tangannya sedangkan kecintaan Allah dan negeri akhirat ada di dalam hatinya. Subhaanallah, betapa nikmatnya apabila seseorang sudah mempunyai sifat zuhud seperti ini. Dunia/harta yang dimilikinya hanya sekedar lewat di tangannya tidak sampai ke hatinya (hatinya tidak menjadi terikat dengannya), dia salurkan harta tersebut di jalan Allah, dia infaqkan kepada orang yang mmemerlukannya, ibaratnya sungai yang mengalirkan air untuk orang lain. Sedangkan hatinya tetap terikat dengan kecintaan kepada Allah dan akhirat. Tidaklah banyaknya harta menjadikan dia bangga dan senang, akan tetapi ketaatan kepada Allah-lah yang menjadi tolak ukurnya. Banyak sedikitnya harta bagi orang yang zuhud sama saja.

Ketika ada seseorang bertanya kepada Al-Imam Ahmad, "Apakah orang kaya bisa menjadi orang yang zuhud?" Beliau menjawab, "Ya, dengan syarat ketika banyak hartanya tidak menjadikannya bangga dan ketika luput darinya dunia dia tidak bersedih hati."Beliau membagi zuhud menjadi tiga tingkatan:

1. Meninggalkan yang haram, yang merupakan zuhudnya orang-orang `awwam, dan ini adalah fardhu `ain.

2. Meninggalkan kelebihan-kelebihan dari yang halal, dan ini zuhudnya orang-orang yang khusus.

3. Meninggalkan apa-apa yang dapat menyibukkannya dari (mengingat) Allah, dan ini adalah zuhudnya orang-orang yang mendalam pengetahuannya tentang Allah.

Jangan Salah Faham Tentang Zuhud

fastabaqul-khairats

Bukanlah makna zuhud itu menolak dunia secara keseluruhan dan meninggalkannya, karena Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam sebagai pemimpin orang-orang yang zuhud mempunyai sembilan orang istri; Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman`alaihimas salaam dua nabi yang zuhud, keduanya mempunyai kerajaan sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al-Qur`an, demikian juga para shahabat radhiyallaahu `anhum yang merupakan orang-orang yang zuhud, mereka pun mempunyai harta, istri dan anak-anak, dan hal ini telah dikenal oleh kita semua. Karena zuhud itu adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat di akhirat, adapun hal-hal yang bermanfaat seperti menikah, mencari nafkah dan lainnya maka ini semua tidaklah mengurangi zuhudnya selama hatinya tetap terikat dengan akhirat.

Cinta Akhirat Harus Zuhud terhadap Dunia

Pertanyaan yang diajukan oleh orang ini yang terdapat dalam hadits di atas tidak diragukan lagi adalah suatu pertanyaan yang mempunyai tujuan yang tinggi, yang akan mendatangkan kecintaan Allah dan kecintaan manusia kepadanya. Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam menjelaskan dengan sabdanya, "Zuhudlah terhadap dunia" yakni tinggalkanlah apa-apa yang ada di dunia yang tidak akan memberikan manfaat kepadamu di akhirat. Dan hal ini jelas mengandung konsekuensi akan adanya kecintaan terhadap akhirat. Karena sesungguhnya dunia dan akhirat adalah dua hal yang saling berlawanan, apabila seseorang zuhud kepada salah satunya maka berarti dia cinta kepada yang lainnya, yakni apabila dia zuhud kepada dunia maka dia cinta kepada akhirat. Sebaliknya kalau tamak kepada dunia berarti tidak cinta kepada akhirat. Zuhud itu mengharuskan seseorang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan amalan-amalan akhirat dari mengerjakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan serta meninggalkan apa-apa yang tidak akan memberikan manfaat kepadanya di akhirat dari perkara-perkara yang hanya akan menghabiskan waktunya saja dan tidak mengandung manfaat sedikit pun.

Zuhud terhadap yang Dimiliki Manusia

Adapun amalan yang menyebabkan adanya kecintaan manusia, maka Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam menjelaskan, "Hendaklah engkau zuhud terhadap apa-apa yang dimiliki oleh manusia." Yaitu hendaklah kita tidak meminta sesuatu pun kepada manusia -kecuali kalau memang memerlukan dan terpaksa- dan janganlah memperlihatkan kerinduan/keinginan kita terhadap yang dimiliki manusia, serta janganlah kita mengangkat pandangan (ta'ajjub) terhadap yang dimiliki manusia. Jika demikian keadaannya yaitu kita menjadi orang yang jauh dari keinginan terhadap yang dimiliki manusia maka ketika itu kita akan dicintai manusia. Karena manusia itu apabila ada seseorang yang meminta sesuatu yang dimilikinya maka hal ini memberatkan dia dan menjadikan dia merasa tidak suka. Sehingga apabila kita jauh dari hal ini maka manusia pun akan mencintai kita. Hakikat Dunia dan Kerendahannya di dalam Al-Qur`an banyak sekali ayat-ayat yang menerangkan akan hakikat dunia, kerendahannya, kefanaannya, dan hinanya, dan Al-Qur`an juga menerangkan lawannya yaitu negeri akhirat, di mana akhirat itu kekal dan lebih baik daripada dunia.

Allah berfirman yang artinya, "Apa yang di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal."
[An-Nahl:96]

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kalian serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada `adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."
[Al-Hadiid:20]

Pendorong Zuhud

jadilah pencinta akhirat

Ada beberapa hal yang akan menjadikan kita zuhud terhadap dunia, di antaranya:

1. Kuatnya iman hamba dan menghadirkan diri seolah-olah menyaksikan apa-apa yang di sisi Allah, dan menyaksikan kedasyatan hari kiamat, inilah yang akan menjadikan hilangnya kecintaan terhadap dunia dan kenikmatannya dari hati hamba, akhirnya dia pun berpaling dari kelezatannya dan kesenangannya serta mencukupkan diri dengan yang sedikit saja darinya.

2. Seorang hamba harus merasakan dan menyedari bahwasanya dunia itu akan menyibukkan hati dari terikat dengan Allah, dan akan menjadikan seseorang terlambat dari mencapai tingginya derajat di akhirat, dan bahwasanya seseorang kelak akan ditanya tentang kenikmatan yang ada padanya, Allah berfirman yang artinya,"Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)." [At-Takaatsur:8]

3. Dunia tidak akan didapat oleh seorang hamba sampai dia bersusah payah dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya, dia mengerahkan segenap kemampuannya, tenaganya dan pikirannya, dan kadang-kadang dia pun mengalami kerendahan ataupun kegagalan dan harus siap bersaing dengan lainnya. Yang seharusnya ialah dia kerahkan tenaga dan fikirannya tersebut untuk mencari ilmu agama, berdakwah, berjihad dan beribadah kepada Allah. Perasaan ini yang dirasakan oleh hamba yang cemerlang hatinya, akan menjadikan dia bosan terhadap dunia dan beralih kepada sesuatu yang lebih baik dan kekal yaitu akhirat.

4. Al-Qur`an telah merendahkan dan menghinakan dunia dan kenikmatannya dan bahwasanya dunia itu sesuatu yang menipu, bathil, permainan dan sesuatu yang melalaikan. Dan Allah telah mencela orang yang lebih mengutamakan dunia di atas akhirat. Semua nash/dalil ini baik yang ada di dalam Al-Qur`an ataupun As-Sunnah, akan menjadikan seorang mukmin bosan terhadap dunia, dan dia hanya terikat dengan yang kekal yaitu akhirat.

Dari Jabir bin `Abdillah bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam masuk ke pasar dari tempat yang tinggi sedangkan manusia ada di sekitarnya, lalu beliau melewati seekor bangkai kambing kacang yang kecil kedua telinganya, kemudian beliau pun mengambilnya dan memegang telinganya seraya bersabda, "Siapakah di antara kalian yang mau membelinya dengan satu dirham?" Maka mereka pun menjawab, "Demi Allah, seandainya hidup, kambing itu pun mempunyai cacat karena kedua telinganya kecil, maka bagaimana (kami mau membelinya) dalam keadaan kambing itu sudah menjadi bangkai?! Maka Rasulullah pun bersabda, "Demi Allah, sungguh dunia itu lebih hina dan rendah di sisi Allah daripada bangkai ini atas kalian."
[HR. Muslim dalam Kitaabuz Zuhd, lihat Syarhnya 5/814]

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam juga bersabda, "Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali seperti jari salah seorang dari kalian yang dicelupkan ke laut, maka lihatlah apa yang dibawa jari tersebut!"
[Lihat Shahiihul Jaami' no.5423]

Faedah-faedah hadith ini

1. Semangatnya para sahahabat radhiyallaahu `anhum untuk bertanya kepada Nabi shallallahu `alaihi wa sallam terhadap hal-hal yang akan memberikan manfaat kepada mereka.

2. Bahwasanya manusia itu berdasarkan tabi'atnya senang kalau Allah mencintainya dan manusia pun mencintainya, dan dia tidak senang kalau Allah murka kepadanya dan manusia pun membencinya. Maka Nabi shallallahu `alaihi wa sallam di dalam hadits ini menjelaskan tentang amalan yang menyebabkan adanya kecintaan Allah dan kecintaan manusia.

3. Bahwasanya barangsiapa yang zuhud terhadap dunia niscaya Allah akan mencintainya, karena zuhud terhadap dunia mengharuskan adanya kecintaan terhadap akhirat, dan telah lewat penjelasan akan pengertian zuhud yaitu, "Meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat di akhirat".

4. Bahwasanya zuhud terhadap apa-apa yang dimiliki oleh manusia merupakan sebab untuk mendapatkan kecintaan manusia kepada kita.

5. Sesungguhnya tamak terhadap dunia dan terikat dengannya adalah sebab yang akan mendatangkan kebencian Allah terhadap hamba sedangkan tamak terhadap apa-apa yang dimiliki manusia dan menanti-nantikannya (berharap agar diberi oleh manusia) adalah sebab yang akan mendatangkan kebencian manusia kepadanya.

Maraaji': Qawaa'id wa Fawaa`id minal Arba'iin An-Nawawiyyah hal.264-268
At-Ta'liiqaat `alal Arba'iin An-Nawawiyyah hal.84-85.

Maka zuhud terhadap apa-apa yang dimiliki oleh manusia adalah sebab terbesar yang akan mendatangkan kecintaan manusia kepadanya. Dengan zuhud, niscaya manusia mendapatkan ketenangan hidup di dunia dan di akhirat, biRahmatIllaah. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang zuhud terhadap dunia dan zuhud terhadap apa-apa yang dimiliki manusia. Amin. Sesungguhnya, dunia hanyalah sementara dan tidak kekal.

wallahua'lam
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam

Life is for Rent

Life is for Rent
"Ya Tuhan kami. Berikanlah kami Rahmat dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami" [al-Kahf:10]